
Nuwun sewu, nganggo boso Indonesia
Di rubrik Teropong Kompas hari ini tentang Suriname ada artikel berjudul: Jarang Kepang, Rohnya dari Gunung Merapi. Ada pernyataan yang "menggelikan" dari pimpinan grup seni Jaran Kepang Suriname itu, yang bernama Poidjojo, ketika ditanya tentang yang "menyurupi" para pemain asuhannya demikian: "Sing nyurupi niku saking negoro jowo, saking Gunung Srandil lan Gunung Merapi" (yang menyurupi itu dari negara jawa, Gunung Srandil dan Gunung Merapi).
Ditanya lagi, mengapa bukan roh dari Suriname? "Ya, bisa saja, tapi ndrawasi (menghawatirkan), masalahnya bukan apa-apa. Maksudnya roh-roh yang merasuki itu harus dipanggil dengan mantra berbahasa Jawa dan dupulangkan dengan gending-gending Jawa seperti "Waru Doyong" dan Sampak Guntur". Kalau roh yang merasuki tidak bisa berbahasa Jawa, nanti tidak bisa dipulangkan"....:-)
Selain ungkapan menggelikan itu, ada lagi kesimpulan pelapornya, "Begitulah kuda lumping telah terintegrasi sebagai bagian dari budaya Suriname (sebagai catatan kuda lumping dan reog juga hidup di negara bagian Johor, Malaysia). Betapa mereka merawat sang kuda lumping dan menjadikannya sebagai bagian dari budaya negeri benua Amerika itu.....
Nah di sini, kalau saya ingat-ingat tentang buku "Atlantis - Lost Continent Finally Found" yang ringkasannya ada di http://www.atlan.org/ jadi semakin plong dengan angan-angan saya sendiri... he he he, Sedang yang dibawa oleh para KOELIE saja bisa sedemikian mempengaruhinya budaya Nusantara (khususnya Jawa) ini di negeri lain. Apalagi jika dahulu kala budaya lengkap dengan peradaban dan teknologi BAHARI itu disebarkan secara sengaja oleh tokoh-tokoh Nusantara sekaliber pembangun Borobudur, Sukuh Cetho, Panataran, Prambanan dan Plaosan serta Dieng ke berbagai negeri... pastilah akan sangat menentukan corak dan gaya budaya negeri-2 yang didatangi oleh kapal-kapal Nusantara.

Kenapa bisa hilang? Bukti-bukti kecil baru saja bermunculan berupa bencana Tsunami Mentawai dan Wedhus Gembel Merapi. Di http://www.atlan.org/ itu disampaikan bahwa sebelum Sumatera - Jawa terpisah akibat letusan Krakatau Kuno, Nusantara adalah Atlantis. Bencana besar Krakatau Kuno menghabiskan hampir seluruh peradaban Atlantis Nusantara sehingga tinggal hanya dataran-dataran tinggi dan puncak-puncak gunungnya menjadi Benua Maritim Nusantara.
Orang-orang yang selamat dari bencana dan "nyangsang" di berbagai tempat berusaha membuat REPLIKA ATLANTIS lengkap dengan UBARAMPE-nya. Maka bangunan-2 kuno bisa mirip-mirip. Bentuk bangun Candi Sukuh bisa mirip "jebles" dengan yang ada di Mexico..:-). Di relief Sukuh dan Cetho ada bentuk kepala dengan raut wajah berbagai bangsa..... dalam posisi 'menyerah' kepada tokoh berpakaian WAYANG.. ha ha ha ha. Apa maknanya?Sebagai negeri di atas Cincin Api Pasifik, rupa-rupanya rona dunia ini ditentukan oleh gejolak alam Nusantara sejak jaman kuno.... itu yang ingin disampaikan oleh penulis buku Atlantis - Lost Continent Finally Found. Bencana Krakatau Kuno, katanya mengakhiri jaman Es... menenggelamkan 2/3 benua Atlantis.. menyisakan kepulauan Nusantara, sekaligus menyebarkan manusianya yang kebetulan 'nyangsang' di berbagai tempat, mengajarkan berbagai macam peradaban nusantara sambil ngaku "KAMI adalah ANAK DEWA" ha ha ha haaaa.... biar dituruti.... hissy.